NGANJUK merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Nganjuk berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di sebelah utara, Kabupaten Madiun di sebelah barat, Kabupaten Jombang di sebelah timur, dan kabupaten Kediri di sebelah selatan. Nganjuk dikenal dengan sebutan Kota Angin karena terletak di dataran rendah lereng gunung wilis yang mengakibatkan Kabupaten Nganjuk di kenal sangat berangin.
Budaya Kabupaten Nganjuk
Kata Nyadran maupun Sadran keduanya berasal dari bahasa Sansekerta. Kata Sadran mempunyai arti ziarah kubur, suatu tradis masyarakat jawa sejak zaman Hindu - Budha di negeri ini. Itu sebabnya dalam acara Nyadran hampir semua warga masyarakat ikut melaksanakan tanpa memandang perbedaan status dan agama yang dianutnya. Bagi warga masyarakat desa, tradisi Nyadran di selenggarakan pada bulan - bulan usai masa panen padi. Baru akhir - akhir ini di jatuhkan pada bulan April, hal ini di kandung maksud di samping telah usai masa panen padi juga sekaligus ikut merayakan hari jadi Kabupaten Nganjuk. Mengawali rangkaian upacara tradisi Nyadran, dimulai dengan selamatan di makam Eyang Kunci yang memang cikal bakal leluhur dan orang pertama di desa. Masih dalam rangkaian upacara tradisi Nyadran, sebagai puncak acara warga masyarakat selamatan di rumah Lurah atau Kepala Desa.
*Tradisi Mandi Suro dan Mandi Pustaka
*Tradisi Mandi Suro dan Mandi Pustaka
Setiap bulan Suro sebuah upacara ritual selalu digelar. Ritual
yang diberi nama pengambilan Air Sedudo itu diisi dengan acara iring-iringan
gadis berambut panjang yang berbusana adat Jawa, berjalan perlahan menuju kolam
yang berada tepat di bawah air terjun. Mereka percaya, air yang mengalir tak henti-hentinya mengalir di
Sedudo, bersumber dari tempat keramat, yakni siapa saja yang mandi di air tersebut
di percaya mereka akan awet muda. Tak heran, ketika malam tahun baru Hijriyah 1
Muharram, atau biasa dikenal malam 1 Suro oleh masyarakat Jawa, ribuan
pengunjung selalu memadati Sedudo. Di tengah dinginnya air terjun Sedudo,
mereka mandi beramai-ramai di kolamnya.
Makanan Khas
1. Nasi Becek ( Sego Becek )
Nasi becek adalah hidangan yang mirip dengan kari kambing. Isi dari nasi becek nyris serupa dengan soto babat, namun di beri potongan sate kambing yang telah di lucuti dari tusuk satenya. Daging yang di pilih adalah daging kambing. Tidak lupa di beri potongan bawang merah yang menambah kenikmatan rasa hidangan ini.
Nasi becek adalah hidangan yang mirip dengan kari kambing. Isi dari nasi becek nyris serupa dengan soto babat, namun di beri potongan sate kambing yang telah di lucuti dari tusuk satenya. Daging yang di pilih adalah daging kambing. Tidak lupa di beri potongan bawang merah yang menambah kenikmatan rasa hidangan ini.
2. Dumbleg
Dumbleg merupakan makanan yang berbahan dasar tepung beras, gula merah, dan santan kelapa. Meskipun begitu, ini merupakan makanan yang tidak biasa karena di Kabupaten Nganjuk sendiri, dumbleg hanya ada di Kecamatan Gondang dan Rejoso. Selain itu ciri khas yang sangat menonjol dan membedakan dumbleg berbeda dari kue-kue lainnnya adalah pelepah pohon pinang yang digunakan untuk membungkusnya. Pelepah pohon pinang ini sendiri berjenis Pinang Jawa. Ini menjadikan rasa dumbleg semakin enak dan gurih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar